Resume Modul Kewirusahaan
RESUME MODUL KEWIRUSAHAAN
BAB 1
KARAKTER
WIRAUSAHA SUKSES : Membangun Mimpi dan Mengejar Cita-cita (dream)
Sebagai
Mahasiswa diharapkan tidak menjadi pencari kerja tetapi secara mandiri dapat
membuka usaha sendiri dengan membuka lapangan pekerjaan. Oleh karena itu sejak awal seorang Mahasiswa
harus menetapakan tujuan dan impian nya sendiri, dan bersungguh untuk meraihnya
sehingga setelah lulus mereka akan tahu akan menjadi seperti apa.
1.1.Impian
menjadi Wirausahawan
Angka
penggangguran lulusan dari perguruan tinggi semakin melonjak dari tahun ke
tahun. Untuk mengurangi potensi tersebut Sebagai mahasiswa harus memmpunyai
rencana sejak awal perkuliahan hingga lulus nanti. Sehingga tujuan mereka pun
dapat terarah. Maka dari itu perguruan tinggi harus mampu mencetak lulusannya
sebagai seorang wirausahawan juga.
Namun
berdasarkan tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan yang mereka ambil
Mahasiswa cenderung mengincar pekerjaan yang aman dan menghindari pekerjaan
yang terlalu banyak mengambil resiko seperti wirausaha. Sehingga banyak yang
mengingiinkan bekerja disektor pemerintah atau swasta, padahal sekarang syarat
untuk memasuki kedua sektor tersebut ketat yang membuat peluang menjadi
terbatas dan persaingannya pun sangat banyak. Akibatnya muncul pengagguran yang
terdidik dimana-mana, jarang ditemukkan seorang Sarjana yang mengawali
kehidupannya menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat disayangkan karena minat
untuk menjadi wirausahawan itu sendiri yang kecil, padahal di Indonesia potensi
untuk berwirausaha amat besar. Oleh karenanya diperlukan impian yang kokoh dan
semangat pantang menyerah yang dibangun sejak lama untuk memulai suatu usaha.
A. Motivasi
Untuk Meraih Mimpi
Orang yang tidak
memiliki impian, maka hasrat dan kegigihannya mudah pudar. Sedangkan orang yang
berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu
selalui memperbaharui mimpi-mimpin mereka.
B. Impian
Merupakan Sumber Informasi
Impian akan menjamin
keberhasilan dan hasrat kuat untuk meraihnya. Membangkitkan ambisi dan
optimisme.
C. Impian
Menjadikan Impian Sebagai Sumber Energi Kita
Impian itu sendiri
sebenarnya merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak mudah.
Terdapat enam tips sederhana dalam menjadikan impian sebagai sumber energy Kita
yaitu, kata PLUS, yaitu; Percaya, Loyalitas, Ulet, dan Sikap Mental Positif.
D. Impian
Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih di Pahami
Impian dapat menjadikan
manusia kuat untuk menghadpi tantangan serta rintangan dan mempunyai kemauan
keras untuk merealisasikannya.
Kunci dari kebahagian
adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci kesuksesan adalah mewujudkan impian.
Maka jangan takut untuk bermimpi, jadikan mimpi tersebut menjadi nafas
kehidupan. Dengan memngoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain seperti emosi,
fisik, maupun rohani.
E. Konsep
Be-do-have
Be do have adalah
konsep dalam buku One Minute Millionare
oleh Mark Victor dan Robert G. Allen. Maka Be adalah (menjadi apa?), do
(melakukan hal yang diperlukan untuk menjadi Be), dan Efek adalah (efek samping
dari tindakkan efektif Anda). Inti dari konsep ini ialah ‘’Nanti Bagaimana?’’.
F. Impian
Harus Smart
Impian harus dibuat
dengan SMART ‘’Cerdas’’. Impian yang SMART adalah impian yang :
·
Spesifik : yakni jelas mengenai impian
apa yang Anda inginkan, hal ini dapat mempermudah dalam membuat perencanan.
·
Measurable ; yakni impian a=Anda harus
terukur. Sehingga mengerahui kapan impian tersebut akan tercapai.
·
Achieveble : Artinya impian tersebut
Anda harus mencapinya. Jika impian tersebut besar, maka harus dipecah dahulu
menjadi kecil untuk membentuk langkah awal untuk mencapi impian besar.
·
Realistic : Artinya impian tersebut
harus masuk akal. Berkaitan dengan
kemampuan atau ketersedian yang dimiliki.
·
Time Bond : yakni membuat jenis waktu
yang jelas kapan impian tersebut ingin Anda raih.
Pengertian Enterpreuner /
Wirausahawa
Istilah
Enterpreneurdiperkenalkan pertama kali pada awal abad ke 18 oleh ekonom
Perencis, Richard Cantillon. Dalam define Wirausaha ditekankan bahwa
Wirausahawa adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan
sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses
Kewirusahan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakkan untuk mengejar
dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
1.2 Pendapat Pakar Mengenai
Kewirusahaan
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993 :
25) Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung
resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Secara ringkas kewirusahan dapat didefinisikan
sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new different) yang
dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuamgan untuk meciptalan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk mengamil
risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha
(enterpreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan
melembagkan pperusahan miliknya sendiri.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) Peluang
dan (2) Kemampuan menanggapi peluang.
1.3 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
Adapun menurut Ilik
(2010) Keuntungan dan Kerugian Wirausaha, antara lain :
A. Keuntungan
Kewirusahaan :
1. Otonomi
2. Tantangan
awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol
finansial (Pengawasan keuangan)
4. Memiliki
legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejajteraan dan menciptakan
kesempatan kerja.
B. Kerugian
Kewirusahaan :
1. Pengorbanan
personal
2. Beban
tanggung jawab
3. Kecilnya
marjinkeuntungan dan kemungkinan gagal.
1.4 Langkah-langkah memulai Wirausaha
Seorang Mahasaiswa yang
ingin memulai Wirausha, maka harus mengikuti beberapa langkah-langkah berikut
ini :
a. Pilih
bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di dalamnya.
b. Perluas
dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
c. Pilihlah
keunikan dalam nilai unggul produk / jasa Anda
d. Jaga
kredibilitas dan brand image
e. Berhemat
dalam opresaional secra terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja dan
penambahan investasi alalt-alat produksi / jasa
Sedangkan
menurut motivator yaitu Tum Desem Waringin langkah-langkah teknis yang dapat
dilakukan untuk memulai bisnis antara lain :
1. Bangun
ide bisnis dengan menulis Impian dan Hobby Kita.
2. Berikan
alasan yang kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut.
3. Mulailah
untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan bertindak dan cari tema yang tepat dan
tulis misi / Langkah untuk pencapaian fdan tuangkan menjadi konsep usaha yang
jelas.
4. Lakuakan
riset, Visi dan misi yang jelas, specific dan marketable sesuai bidangnya.
5. Tuliskan
dan rancang strategi yang akan dijalankan
6. Gunakan
factor pengungkit : OPM (Other People’s Money), OPE (Other People’s
Experience), OPI (Other People Idea), OPT (Other Peoplee’s Tme), OPW (Other
People’s Work).
7. Caro
pembimbing (pilihlah yang sudah sukses dibidang tersebut).
8. Buatlah
skema TEAM : T = Togehther , E = Everybody, A= Achieve, M = Miracle.
9. Optimalkan
jaringan, newtwork, dan relasi.
10. Buat
jaringan baru dan silahturahmi sebanyak-banyaknya.
11. Buat
system yang ideal untuk bisnis tersebut.
S= Save, Y = Your,
S=Self, T=Timing, E=Energy, M=Money
Kegagalan usaha bukan karena
orangnya tetapi karena systemnya. Maka perbanyak mengunakan 5W = Why Why Why Why Why dan 5H =
How How How How How.
.
BAB II
Karakter
Wirausaha Sukses :
2.1 Karakter Wirausahawan
Memotivasi
Diri Sendiri (Self Motivated)
Kewirusaahan
adalah prose kemanusiaan yang berkaitan dengan asepek kreativitas dan Inovasi
seseorang. Dengan kedua aspek tersebut seseorang dapat menemukan peluang untuk menghasilkan
laba atau nilai jangka waktu yang lama.
Suplemen
Bab 2
Karakter
Kewirusahaan
Menurut
David (1996) karakteristik yang dimilki oleh seorang wirausaha yakni memenuhi
syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti
inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan
mengambil risiko atau keputusan yang dibuat, integritas, daya juang, dank ode etik niscaya mewujudkan efektivitas
perusahan / organisasi. Adapun menurut pendapat Bygrave (1996), karakter wiraudsahawan adalah irisan berbagai sikap atau mental
positif dan membutuhkan proses yang berasa; dari internal maupun eksternal.
Sedangkan menerut Minawir menemukkan adanya 11 ciri atau indicator kewirausahaan,
yaitu: 1.Motivasi berprestasi, 2. Kemandirian, 3. Kreativitas, 4. Pengambilan
resiko (sedang), 5. Keuletan, 6. Orientasi masa depan, 7. Komunikatif dan
reflektif, 8. Kepemimipinan, 9. Locus of Controll, 10. Perilaku instrumental,
11. Penghargaan terhadap uang.
2.1.1
Memilki Kreativitas Tinggi.
Menurut Levit kreativitas adalah
berfikir sesuatu ya yang baru (thinking
new thing), oleh karena itu menurutnya kewirusahaan adalh berfikir sesuatu yang
baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Sedangkan Zimmerer
dalam Suryana (3003 : 24 ) berpendapat bahawa ide-ide kreativitas seing muncul
ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan
berbeda. Maka rahasia berwirausaha
adalah kebiasaan berinsiataif, karena dengan kebiasaan tersebut akan melahirkan
kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi.
2.1.2 Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memilki Etos
Kerja dan Tanggung Jawab.
Seorang
wirausahawan jika ingin sukses dalam usaha dan pekerjaannya, maka harus
mempunyai semangat yang tinggi, komitmen dalam menghadapi dan mengembangkan
usahanya tersebut.
Max
Weber menyatakan intisari etos kerja orang Jerman adalah : Rasional, disiplin
tinggi, Kerja keras, berorientasi pada kesuksesanmaterial, hemat dan bersahaja,
tidak mengumbar kesenangan, maenabung dan investasi. Sementara yang disebut
oleh Jansen H.Sinamo (1999) sebagai ‘’Karakter dasar budaya kerja bangsa
Jepang’’, ada 7 prinsip dalam Bushido (etos para Samurai), antara lain: Gi, Yu,
Jin, Re, Makoto, Melyo, Dan Chugo.
Adapun jansen H. Sinamo (1999)
mengembangkan 8 Etos Kerja Unggulan
yakni :
1. Kerja
itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar
2. Kerja
itu sehat, kerja adalah aktualisasi, aku sanggup bekerja keras
3. Kerja
itu rahmat, kerja adalah terima kasihku, aku sanggup bekerja tulus
4. Kerja
itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup bekerja tuntas
5. Kerja
itu seni / permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup bekerja kreatif
6. Kerja
itu ibadah, kerja adalah pengabdaianku, aku sanggup bekerja serius
7. Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku
sanggup bekerja sempurna
8. Kerja
tu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul
2.1.3 Mandiri atau ketergantungan
Untuk menjadi wirausahawanyang
mandiri tanpa bergantung dengan orang lain dapat kreatif, inovatif dan mandiri
dalam menggeluti usahanya. Sealin itu sesorang wirausahawan juga harus
menciptalkan hal baru dengn cara mengkombinasikan hal-hal yang disekitarnya,
sehingga menciptakan produk yang efisien dan memberi kepuasaan bagi konsumennya.
2.1.4 Berani Mengambil Resiko
Richard
Cantillon adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah entrepreneur di
awal abad ke-18 , yang mengemukakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Seorang wirausaha
dalam bertindak menurut perhitungan yang matang serta berani dalam mengambil
resiko, hal ini dapat mendorong wirausahawan untuk menmencari peluang hingga
memperoleh hasil. Berbeda dengan wirausahaewan yang tidak mau mengambil resiko
akan sukar dalam menjalankan usahanya.
Wiraushawan
sendiri adalah orang yang menyukai
tantangan dan mempunyai keberanian untuk
mengambil resiko yang merupakan nilai kewirusahaan. Besar kecilnya dalam
mengambil resiko karena ingin menjauhi tantangan yang ringan dank arena ingin
berhasil. Adapun pilihan resiko ini tergantung pada tiga hal yakni : Daya tarik
setiap alternatif, Kesediaan untuk rugi, Kemungkinan relatif untuk sukses atau
gagal. Maka dari itu untuk bisa memilih diperlukan kemampuan mengambi resiko,
antara lain : Keyakinan pada diri sendiri, Kesediaan untuk menggunakan
kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan,
Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis. Oleh karenanya, orang
yang mempunyai keyakinan tinggi akan memperoleh hasil dan keputusan . Sedangkan
orang pengambil resiko adalah orang yang kreatif dan inovatif.
2.1.5 Motif brepestasi tinggi
Orang
yang memilki minat terhadap berwirausaha ada karena motif tertentu, yakni motif
berpestasi. Sedangkan yang dimaksud motif brepestasi menurit Gede Anggan
Suhanda ialah suatau niali sosoal yang menenakannkan pada hasrata untukmenca[ai
yang terbaik guna mencapai kepuasaan secara pribadi. Seperti yang dikemukakakn oleh Maslow (1934)
tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebuhan yang sesiui
dengan tingkat pemuasnya,antara lain : Kebutuhan fisik, Kebutuhan akan
keamanan, Kebutuhan harga diri, dan Kebutuhan akan aktualisasi diri. Sedangkan
menurut Hezberg ada dua faktor motivasi, yakni:
1. Faktor
pendorong ; Kebersihan, Pengakuan, Kreativitas, dan Tanggung Jawab.
2. Faktor
Pemelihara ; Lingkungan kerja, Insetif Kerja, Hubungan Kerja, Keselamatan
Kerja.
Menurut
Suryana (2003, 33-34) umumnya wirausaha yang memiliki motif brespestasi
mempunyai ciri-ciri, diantaranya : 1.) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya 2.) Selalu memerlukan umpan balik
yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan 3.) Memiliki tanggung
jawab personal yang tinggi 4.) Berani menghadapi resiko dengan penuh
perhitungan 5.) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang
(fifty-fifty).
Motif
dan motivasi saling berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan
berperilaku untuk mencapai tujuan. Motivasi sendiri menurut Suriasumatri
berpendapat merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Adapun
setidaknya ada dua indikator dalam motivasi beprestasi (tinggi), yaitu
kemampuan dan usaha., sementara menurut atribusi intristik Weiner,ada tiga
indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu : Kemampuan, Usaha, dan Suasana hati (kesehatan).
2.1.6
Selalu
Perpektif
Seoarang
wiarausahaewan hendaknya memilki pandangan ke depan yang baik atau meiliki rasa
optimis. Kuncinya adalah mempunyai kemampuan dalam mencipatakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Dengan berpikiran kedepan seorang wirausaha tidak cepat puas
dengan karsa dan karya yang sudah ada.
2.1.7
Memiliki
Inovatif Tinggi
Apakah
Kewirusahaan untuk semua orang ? Jawaba iya milik semua orang. Alasannya :
Pertama, Manusia memilki cita-cita dan harapan untuk meningkatakan kualitas
hifupnya sebagai manusia. Maka jelas masa lalu, masa kini, dan masa depan
bertalian langsung dengan daya imajinasi Kita.
Adapun menurut Poppy King, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang
wirauasaha di bidang apapun yakni : Obstacle (hambatan), Hardship (kesulitan),
Very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau).
Kedua,
Kewirausahaan adalah bidang yang dapat dipleajari untuk semua orang.
Dan
alasan terakhiryakni Ketiga, karena faktor sejarah yang menunjukkan kepada
siapaun bahwa para Wirausaha yang paling berhasilpun pada dasarnya adalah
manusia biasa.
2.1.8
Selalu
mencari Peluang
Tanggapan
yang positi merupakan salah satu esensi kewirusahaan untuk memperoleh
keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan
dan masyarakat.
2.1.9
Memiliki
Jiwa Kepemimpinan
Seorang
yang wirausha yang berhasil akan menjadi pelopor yang baik dalam proses
produksi maupun pemasaran. Ia selalu menampilakn produk dan jasa-jasa yang baru
dan berbeda. Ia memiliki sifat Leadership Abillity yakni kemampuan
kepemimpinan.
Perilaku
dan kepemimipinan seorang wirausaha berbeda pertama dibagi berdasarkan
tingkatannya, yakni : Wirausaha andal, Wirausaha tangguh, dan Wirausha unggul. Dan
dibagi lagi menjadi Administrative Entrepreneur yakni Wirausaha yang perilaku
dan kemampuannya lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana serta
mentranfomasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien. Dan
terakhira dapula yang disebut dengan Innovative Enterpreneur yaitu perilaku dan
kemampuan Wirausahanya menonjol dalam kreativitas, inovasi serta
menganstisipasi dan menghadapi resiko.
2.1.10
Mempunyai
Kemampuan Manajerial
Untuk
meraih keberhasilan dalam usaha, maka seorang Wirausha wajib memiliki kemampuan
manjaerial antara lain: Kemampuan perencanaan usaha, Mengorganisasikan usaha,
Visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol
usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaannya.
2.1.11
Memilki
Keterampilan Personal
Wirausahawan
andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut :
1. Percaya
diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan
2. Mau
dan mampu mencari dan menangkap peluang
3. Mau,
mampu bekerja keras dan tekun mengahsilkan produk yang tepat dan efisien
4. Mau
dan mampu berkomunikasi
5. Mampu
menghadapi hidup dan menangani usaha
6. Mencintai
dan kegiatan usahanya dan perusahaannya
7. Mau
dan mamu meningkatkan kapasitas diri dan perusahaanya dengan motivasi kepada
orang lain serta pengembalian usaha dengan resiko yang moderat.
Sementara
Bygrave menggambarkan Wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu : 1. Dream, 2.
Decisivenness, 3. Doers, 4. Determination, 5. Dedication, 6. Devotion,
7.Details, 8. Destiny, 9. Dollars, 10. Distribute.
2.2
Faktor-faktor
yang menyebabkan kegagalan Wirausaha.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha, antara lain:
a. Tidak
kompeten dalam manajerial
b. Kurang
berpengalaman
c. Kurang
dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal
dalam perencanaan
e. Lokasi
yang kurang memadai
f. Kurangnya
pengawasan peralatan
g. Sikap
yang kurang bersungguh-sungguh dalam berwirausaha.
Keberhasilan
dalam berwirausaha diperoleh dari keberanian untuk melakukan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
BAB
III
Karakter
Wirausaha Sukses :
Menyelesaikan Masalah 1
:
Menjalankan Usaha
(Problem Solving)
Dalam
prespetkif ekonomi kewirusahaan dapat digambarkan dari aspek peluang. Peluang
merupakan modal awal seorang Wirausaha untuk memunculkan ide awal untuk
berwirausaha. Namun kemampuan untuk melihat peluang bagi setiap orang tidaklah
sama. Orang yang mampu melihat dan memamnfaatkan peluang yang ada adalah
seseorang yang cenderung mengenal potensi dirinya sendiri.
Suplemen
Bab 3
MENENTUKAN
PELUANG USAHA
1.5 Menemukan Peluang Usaha
Untuk
menjalankan suatu usaha dan menentukan peluang harus berdasarkan kepada apa
yang menjadi kebutuhan masyararakat atau individu saat ini. Untuk memamhami
kebutuhan terlebih dahulu melakukan diagnosa lingkungan secara keseluruhan yang
terus berubah meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok,
tekonologi, sosial dan geografi. Jika ingin menemukan peluang usaha yang
prospektif seorang Wirausaha senantiasa mencari informasi yang berhubungan
dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Agar
dapat menemukan peluang yang cocok, dapat digunakan dengan dua pendekatan,
yakni :
a. Pendekatan
in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan
memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
b. Pendekatan
out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan
menciptakan kebutuhan.
1.6 Memilih Lapangan Usaha dan
Mengembangkan Gagasan
Setiap
orang memiliki potensi dan kecocokan yang berbeda-beda dalam berwirausaha. Maka
dari itu. untuk memilih suatu lapangan usaha harus menyesuaikan dengan potensi
diri. Agar usaha yang akan dijalankan nanti dapat berjalan dengan lancar.
Untuk
memilih lapangan usaha yang akan digeluti, diperlukan pertimbangam seperti
dibawah ini:
a. Lapangan
usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi Kita
b. Lapangan
usaha yang menguntungkan pada masa lalu belum berlalku sama pada masa yang akan
datang
c. Lapangan
usaha yang berkembang baik disuatu daerah belum tentu dapat berkembang baik
pula didaerah lain, dan sebaliknya
d. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan diatas, maka dala memilih lapangan usaha, Kita perlu
melihat dan mengkaji kembali kondisi internal dan kondisi eksternal Kita.
Maka
dari hasil uraian diatas langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan
menginventarisir berbagai jenis lapangan usaha dan gagasan produk untuk
meningkatkan dan memenuhi kualitas hidup manusia. Ada 5 Komponen dan struktur
kualitas manusia digambarkan oleh Suryana (2007) meliputi:
1. Fisik
2. Mental-Rasional
3. Psiko-Rasional
4. Psiko-Personal
5. Spritual
Setelah
Kita menemukan berbagai macam gagasan usaha, maka yang perlu dilakukan setelah
adalah menyeleksi semua jenis gagasan tersebut dan melakukan analisa. Gagasan
yang dipilih merupakan gagasan yang memilki prospek secara ekonomi dan sesuai
dari kebutuhan atau permintaan. Selanjutnya pilihan diperkecil kembali kembali,
yakni dengan memilih gagasan sesuai dengan potensi diri yang dimiliki. Hasil
dari analisa dan penyeleksian tersebut akan diperoleh beberapa gagagsan usaha
yang berurut bedasarkan prioritasnya. Namun agar pilihan aman dan dikuasai
dengan baik, mak langkag selanjutnya adalah dengan melakuan analisa terakhir
yakni yag dikenal dengan analisa SWOT . Dengan analisa jenis ini Kita dapat
menjatuhkan pilihan pada prioritas gagasan yang telah sebelumnya.
SUMBER
REFERENSI
DIREKTORAT
JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN file:///D:/MATERI%20KULIAH/SEMESTER%204/KEWIRUSAHAAN/Buku-Modul-Kuliah-Kewirausahaan1.pdf
. Diakses pada tanggal 26 MARET 2017, waktu 10.00 WIB.
Komentar
Posting Komentar