Resume Modul Kewirusahaan



 RESUME MODUL KEWIRUSAHAAN 

BAB 1
KARAKTER WIRAUSAHA SUKSES : Membangun Mimpi dan Mengejar Cita-cita (dream)

Sebagai Mahasiswa diharapkan tidak menjadi pencari kerja tetapi secara mandiri dapat membuka usaha sendiri dengan membuka lapangan pekerjaan.  Oleh karena itu sejak awal seorang Mahasiswa harus menetapakan tujuan dan impian nya sendiri, dan bersungguh untuk meraihnya sehingga setelah lulus mereka akan tahu akan menjadi seperti apa.
1.1.Impian menjadi Wirausahawan
Angka penggangguran lulusan dari perguruan tinggi semakin melonjak dari tahun ke tahun. Untuk mengurangi potensi tersebut Sebagai mahasiswa harus memmpunyai rencana sejak awal perkuliahan hingga lulus nanti. Sehingga tujuan mereka pun dapat terarah. Maka dari itu perguruan tinggi harus mampu mencetak lulusannya sebagai seorang wirausahawan juga.
Namun berdasarkan tingkat pengeluaran dan tingkat pendidikan yang mereka ambil Mahasiswa cenderung mengincar pekerjaan yang aman dan menghindari pekerjaan yang terlalu banyak mengambil resiko seperti wirausaha. Sehingga banyak yang mengingiinkan bekerja disektor pemerintah atau swasta, padahal sekarang syarat untuk memasuki kedua sektor tersebut ketat yang membuat peluang menjadi terbatas dan persaingannya pun sangat banyak. Akibatnya muncul pengagguran yang terdidik dimana-mana, jarang ditemukkan seorang Sarjana yang mengawali kehidupannya menjadi seorang wirausahawan. Hal ini sangat disayangkan karena minat untuk menjadi wirausahawan itu sendiri yang kecil, padahal di Indonesia potensi untuk berwirausaha amat besar. Oleh karenanya diperlukan impian yang kokoh dan semangat pantang menyerah yang dibangun sejak lama untuk memulai suatu usaha.
A.    Motivasi Untuk Meraih Mimpi
Orang yang tidak memiliki impian, maka hasrat dan kegigihannya mudah pudar. Sedangkan orang yang berhasil mencatat nama dalam sejarah rata-rata mempunyai ciri khas yaitu selalui memperbaharui mimpi-mimpin mereka.
B.     Impian Merupakan Sumber Informasi
Impian akan menjamin keberhasilan dan hasrat kuat untuk meraihnya. Membangkitkan ambisi dan optimisme.
C.     Impian Menjadikan Impian Sebagai Sumber Energi Kita
Impian itu sendiri sebenarnya merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak mudah. Terdapat enam tips sederhana dalam menjadikan impian sebagai sumber energy Kita yaitu, kata PLUS, yaitu; Percaya, Loyalitas, Ulet, dan Sikap Mental Positif.
D.    Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih di Pahami
Impian dapat menjadikan manusia kuat untuk menghadpi tantangan serta rintangan dan mempunyai kemauan keras untuk merealisasikannya.
Kunci dari kebahagian adalah mempunyai impian. Sedangkan kunci kesuksesan adalah mewujudkan impian. Maka jangan takut untuk bermimpi, jadikan mimpi tersebut menjadi nafas kehidupan. Dengan memngoptimalkan kekuatan-kekuatan yang lain seperti emosi, fisik, maupun rohani.
E.     Konsep Be-do-have
Be do have adalah konsep dalam buku One Minute Millionare oleh Mark Victor dan Robert G. Allen. Maka Be adalah (menjadi apa?), do (melakukan hal yang diperlukan untuk menjadi Be), dan Efek adalah (efek samping dari tindakkan efektif Anda). Inti dari konsep ini ialah ‘’Nanti Bagaimana?’’.
F.      Impian Harus Smart
Impian harus dibuat dengan SMART ‘’Cerdas’’. Impian yang SMART adalah impian yang :
·         Spesifik : yakni jelas mengenai impian apa yang Anda inginkan, hal ini dapat mempermudah dalam membuat perencanan.
·         Measurable ; yakni impian a=Anda harus terukur. Sehingga mengerahui kapan impian tersebut akan tercapai.
·         Achieveble : Artinya impian tersebut Anda harus mencapinya. Jika impian tersebut besar, maka harus dipecah dahulu menjadi kecil untuk membentuk langkah awal untuk mencapi impian besar.
·         Realistic : Artinya impian tersebut harus masuk akal.  Berkaitan dengan kemampuan atau ketersedian yang dimiliki.
·         Time Bond : yakni membuat jenis waktu yang jelas kapan impian tersebut ingin Anda raih.

Pengertian Enterpreuner / Wirausahawa
Istilah Enterpreneurdiperkenalkan pertama kali pada awal abad ke 18 oleh ekonom Perencis, Richard Cantillon. Dalam define Wirausaha ditekankan bahwa Wirausahawa adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses Kewirusahan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakkan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
1.2  Pendapat Pakar Mengenai Kewirusahaan
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993 : 25) Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Secara ringkas kewirusahan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuamgan untuk meciptalan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk mengamil risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (enterpreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagkan pperusahan miliknya sendiri. 
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) Peluang dan (2) Kemampuan menanggapi peluang.
1.3  Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
Adapun menurut Ilik (2010) Keuntungan dan Kerugian Wirausaha, antara lain :

A.    Keuntungan Kewirusahaan :
1.      Otonomi
2.      Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3.      Kontrol finansial (Pengawasan keuangan)
4.  Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejajteraan dan menciptakan kesempatan kerja.

B.     Kerugian Kewirusahaan :
1.      Pengorbanan personal
2.      Beban tanggung jawab
3.      Kecilnya marjinkeuntungan dan kemungkinan gagal.

1.4  Langkah-langkah memulai Wirausaha
Seorang Mahasaiswa yang ingin memulai Wirausha, maka harus mengikuti beberapa langkah-langkah berikut ini :
a.       Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di dalamnya.
b.      Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
c.       Pilihlah keunikan dalam nilai unggul produk / jasa Anda
d.      Jaga kredibilitas dan brand image
e.       Berhemat dalam opresaional secra terencana serta sisihkan uang untuk modal kerja dan penambahan investasi alalt-alat produksi / jasa
Sedangkan menurut motivator yaitu Tum Desem Waringin langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan untuk memulai bisnis antara lain :
1.      Bangun ide bisnis dengan menulis Impian dan Hobby Kita.
2.      Berikan alasan yang kuat untuk mewujudkan mimpi tersebut.
3.      Mulailah untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan bertindak dan cari tema yang tepat dan tulis misi / Langkah untuk pencapaian fdan tuangkan menjadi konsep usaha yang jelas.
4.      Lakuakan riset, Visi dan misi yang jelas, specific dan marketable sesuai bidangnya.
5.      Tuliskan dan rancang strategi yang akan dijalankan
6.      Gunakan factor pengungkit : OPM (Other People’s Money), OPE (Other People’s Experience), OPI (Other People Idea), OPT (Other Peoplee’s Tme), OPW (Other People’s Work).
7.      Caro pembimbing (pilihlah yang sudah sukses dibidang tersebut).
8.      Buatlah skema TEAM : T = Togehther , E = Everybody, A= Achieve, M = Miracle.
9.      Optimalkan jaringan, newtwork, dan relasi.
10.  Buat jaringan baru dan silahturahmi sebanyak-banyaknya.
11.  Buat system yang ideal untuk bisnis tersebut.
S= Save, Y = Your, S=Self, T=Timing, E=Energy, M=Money
Kegagalan usaha bukan karena orangnya tetapi karena systemnya. Maka perbanyak  mengunakan 5W = Why Why Why Why Why dan 5H = How How How How How. 
.
BAB II
Karakter Wirausaha Sukses :
2.1 Karakter Wirausahawan
Memotivasi Diri Sendiri (Self Motivated)
Kewirusaahan adalah prose kemanusiaan yang berkaitan dengan asepek kreativitas dan Inovasi seseorang. Dengan kedua aspek tersebut seseorang dapat menemukan peluang untuk menghasilkan laba atau nilai jangka waktu yang lama.
Suplemen Bab 2
Karakter Kewirusahaan
Menurut David (1996) karakteristik yang dimilki oleh seorang wirausaha yakni memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atau keputusan yang dibuat, integritas, daya juang,  dank ode etik niscaya mewujudkan efektivitas perusahan / organisasi. Adapun menurut pendapat Bygrave  (1996), karakter wiraudsahawan  adalah irisan berbagai sikap atau mental positif dan membutuhkan proses yang berasa; dari internal maupun eksternal. Sedangkan menerut Minawir menemukkan adanya 11 ciri atau indicator kewirausahaan, yaitu: 1.Motivasi berprestasi, 2. Kemandirian, 3. Kreativitas, 4. Pengambilan resiko (sedang), 5. Keuletan, 6. Orientasi masa depan, 7. Komunikatif dan reflektif, 8. Kepemimipinan, 9. Locus of Controll, 10. Perilaku instrumental, 11. Penghargaan terhadap uang.
            2.1.1 Memilki Kreativitas Tinggi.
            Menurut Levit kreativitas adalah berfikir sesuatu ya  yang baru (thinking new thing), oleh karena itu menurutnya kewirusahaan adalh berfikir sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Sedangkan Zimmerer dalam Suryana (3003 : 24 ) berpendapat bahawa ide-ide kreativitas seing muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda.  Maka rahasia berwirausaha adalah kebiasaan berinsiataif, karena dengan kebiasaan tersebut akan melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi.
2.1.2  Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memilki Etos Kerja dan Tanggung Jawab.
Seorang wirausahawan jika ingin sukses dalam usaha dan pekerjaannya, maka harus mempunyai semangat yang tinggi, komitmen dalam menghadapi dan mengembangkan usahanya tersebut.
Max Weber menyatakan intisari etos kerja orang Jerman adalah : Rasional, disiplin tinggi, Kerja keras, berorientasi pada kesuksesanmaterial, hemat dan bersahaja, tidak mengumbar kesenangan, maenabung dan investasi. Sementara yang disebut oleh Jansen H.Sinamo (1999) sebagai ‘’Karakter dasar budaya kerja bangsa Jepang’’, ada 7 prinsip dalam Bushido (etos para Samurai), antara lain: Gi, Yu, Jin, Re, Makoto, Melyo, Dan Chugo.
            Adapun jansen H. Sinamo (1999) mengembangkan 8 Etos Kerja Unggulan  yakni :
1.      Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar
2.      Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasi, aku sanggup bekerja keras
3.      Kerja itu rahmat, kerja adalah terima kasihku, aku sanggup bekerja tulus
4.      Kerja itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup bekerja tuntas
5.      Kerja itu seni / permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup bekerja kreatif
6.      Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdaianku, aku sanggup bekerja serius
7.       Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna
8.      Kerja tu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul
2.1.3  Mandiri atau ketergantungan
            Untuk menjadi wirausahawanyang mandiri tanpa bergantung dengan orang lain dapat kreatif, inovatif dan mandiri dalam menggeluti usahanya. Sealin itu sesorang wirausahawan juga harus menciptalkan hal baru dengn cara mengkombinasikan hal-hal yang disekitarnya, sehingga menciptakan produk yang efisien dan memberi kepuasaan bagi konsumennya.
2.1.4 Berani Mengambil Resiko
Richard Cantillon adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18 , yang mengemukakan bahwa wirausaha adalah seseorang  yang menanggung resiko. Seorang wirausaha dalam bertindak menurut perhitungan yang matang serta berani dalam mengambil resiko, hal ini dapat mendorong wirausahawan untuk menmencari peluang hingga memperoleh hasil. Berbeda dengan wirausahaewan yang tidak mau mengambil resiko akan sukar dalam menjalankan usahanya.
Wiraushawan sendiri  adalah orang yang menyukai tantangan dan mempunyai keberanian untuk  mengambil resiko yang merupakan nilai kewirusahaan. Besar kecilnya dalam mengambil resiko karena ingin menjauhi tantangan yang ringan dank arena ingin berhasil. Adapun pilihan resiko ini tergantung pada tiga hal yakni : Daya tarik setiap alternatif, Kesediaan untuk rugi, Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal. Maka dari itu untuk bisa memilih diperlukan kemampuan mengambi resiko, antara lain : Keyakinan pada diri sendiri, Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan, Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis. Oleh karenanya, orang yang mempunyai keyakinan tinggi akan memperoleh hasil dan keputusan . Sedangkan orang pengambil resiko adalah orang yang kreatif dan inovatif.

2.1.5 Motif brepestasi tinggi
Orang yang memilki minat terhadap berwirausaha ada karena motif tertentu, yakni motif berpestasi. Sedangkan yang dimaksud motif brepestasi menurit Gede Anggan Suhanda ialah suatau niali sosoal yang menenakannkan pada hasrata untukmenca[ai yang terbaik guna mencapai kepuasaan secara pribadi.  Seperti yang dikemukakakn oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebuhan yang sesiui dengan tingkat pemuasnya,antara lain : Kebutuhan fisik, Kebutuhan akan keamanan, Kebutuhan harga diri, dan Kebutuhan akan aktualisasi diri. Sedangkan menurut Hezberg ada dua faktor motivasi, yakni:
1.      Faktor pendorong ; Kebersihan, Pengakuan, Kreativitas, dan Tanggung Jawab.
2.      Faktor Pemelihara ; Lingkungan kerja, Insetif Kerja, Hubungan Kerja, Keselamatan Kerja.
Menurut Suryana (2003, 33-34) umumnya wirausaha yang memiliki motif brespestasi mempunyai ciri-ciri, diantaranya : 1.) Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya 2.) Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan 3.) Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi 4.) Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan 5.) Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fifty-fifty). 
Motif dan motivasi saling berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku untuk mencapai tujuan. Motivasi sendiri menurut Suriasumatri berpendapat merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang. Adapun setidaknya ada dua indikator dalam motivasi beprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha., sementara menurut atribusi intristik Weiner,ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi yaitu : Kemampuan, Usaha, dan  Suasana hati (kesehatan).
2.1.6        Selalu Perpektif
Seoarang wiarausahaewan hendaknya memilki pandangan ke depan yang baik atau meiliki rasa optimis. Kuncinya adalah mempunyai kemampuan dalam mencipatakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dengan berpikiran kedepan seorang wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada.
2.1.7        Memiliki Inovatif Tinggi
Apakah Kewirusahaan untuk semua orang ? Jawaba iya milik semua orang. Alasannya : Pertama, Manusia memilki cita-cita dan harapan untuk meningkatakan kualitas hifupnya sebagai manusia. Maka jelas masa lalu, masa kini, dan masa depan bertalian langsung dengan daya imajinasi Kita.  Adapun menurut Poppy King, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirauasaha di bidang apapun yakni : Obstacle (hambatan), Hardship (kesulitan), Very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau).
Kedua, Kewirausahaan adalah bidang yang dapat dipleajari untuk semua orang.
Dan alasan terakhiryakni Ketiga, karena faktor sejarah yang menunjukkan kepada siapaun bahwa para Wirausaha yang paling berhasilpun pada dasarnya adalah manusia biasa.
2.1.8        Selalu mencari Peluang
Tanggapan yang positi merupakan salah satu esensi kewirusahaan untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan masyarakat.
2.1.9        Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang yang wirausha yang berhasil akan menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu menampilakn produk dan jasa-jasa yang baru dan berbeda. Ia memiliki sifat Leadership Abillity yakni kemampuan kepemimpinan.
Perilaku dan kepemimipinan seorang wirausaha berbeda pertama dibagi berdasarkan tingkatannya, yakni : Wirausaha andal, Wirausaha tangguh, dan Wirausha unggul. Dan dibagi lagi menjadi Administrative Entrepreneur yakni Wirausaha yang perilaku dan kemampuannya lebih menonjol dalam memobilisasi sumber daya dan dana serta mentranfomasikannya menjadi output dan memasarkannya secara efisien. Dan terakhira dapula yang disebut dengan Innovative Enterpreneur yaitu perilaku dan kemampuan Wirausahanya menonjol dalam kreativitas, inovasi serta menganstisipasi dan menghadapi resiko.
2.1.10    Mempunyai Kemampuan Manajerial
Untuk meraih keberhasilan dalam usaha, maka seorang Wirausha wajib memiliki kemampuan manjaerial antara lain: Kemampuan perencanaan usaha, Mengorganisasikan usaha, Visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaannya.
2.1.11    Memilki Keterampilan Personal
Wirausahawan andal memiliki ciri-ciri dan cara-cara sebagai berikut :
1.      Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan
2.      Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang
3.      Mau, mampu bekerja keras dan tekun mengahsilkan produk yang tepat dan efisien
4.      Mau dan mampu berkomunikasi
5.      Mampu menghadapi hidup dan menangani usaha
6.      Mencintai dan kegiatan usahanya dan perusahaannya
7.      Mau dan mamu meningkatkan kapasitas diri dan perusahaanya dengan motivasi kepada orang lain serta pengembalian usaha dengan resiko yang moderat.
Sementara Bygrave menggambarkan Wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu : 1. Dream, 2. Decisivenness, 3. Doers, 4. Determination, 5. Dedication, 6. Devotion, 7.Details, 8. Destiny, 9. Dollars, 10. Distribute.
2.2        Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan Wirausaha.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha, antara lain:
a.       Tidak kompeten dalam manajerial
b.      Kurang berpengalaman
c.       Kurang dapat mengendalikan keuangan
d.      Gagal dalam perencanaan
e.       Lokasi yang kurang memadai
f.       Kurangnya pengawasan peralatan
g.      Sikap yang kurang bersungguh-sungguh dalam berwirausaha.
Keberhasilan dalam berwirausaha diperoleh dari keberanian untuk melakukan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

BAB III
Karakter Wirausaha Sukses :
Menyelesaikan Masalah 1 :
Menjalankan Usaha (Problem Solving)
Dalam prespetkif ekonomi kewirusahaan dapat digambarkan dari aspek peluang. Peluang merupakan modal awal seorang Wirausaha untuk memunculkan ide awal untuk berwirausaha. Namun kemampuan untuk melihat peluang bagi setiap orang tidaklah sama. Orang yang mampu melihat dan memamnfaatkan peluang yang ada adalah seseorang yang cenderung mengenal potensi dirinya sendiri.
Suplemen Bab 3
MENENTUKAN PELUANG USAHA
1.5  Menemukan Peluang Usaha
Untuk menjalankan suatu usaha dan menentukan peluang harus berdasarkan kepada apa yang menjadi kebutuhan masyararakat atau individu saat ini. Untuk memamhami kebutuhan terlebih dahulu melakukan diagnosa lingkungan secara keseluruhan yang terus berubah meliputi faktor ekonomi, politik, pasar, persaingan, pemasok, tekonologi, sosial dan geografi. Jika ingin menemukan peluang usaha yang prospektif seorang Wirausaha senantiasa mencari informasi yang berhubungan dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan masyarakat.
Agar dapat menemukan peluang yang cocok, dapat digunakan dengan dua pendekatan, yakni :
a.       Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
b.      Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapat diraih dengan menciptakan kebutuhan.

1.6  Memilih Lapangan Usaha dan Mengembangkan Gagasan
Setiap orang memiliki potensi dan kecocokan yang berbeda-beda dalam berwirausaha. Maka dari itu. untuk memilih suatu lapangan usaha harus menyesuaikan dengan potensi diri. Agar usaha yang akan dijalankan nanti dapat berjalan dengan lancar.
Untuk memilih lapangan usaha yang akan digeluti, diperlukan pertimbangam seperti dibawah ini:
a.       Lapangan usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi Kita
b.      Lapangan usaha yang menguntungkan pada masa lalu belum berlalku sama pada masa yang akan datang
c.       Lapangan usaha yang berkembang baik disuatu daerah belum tentu dapat berkembang baik pula didaerah lain, dan sebaliknya
d.      Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka dala memilih lapangan usaha, Kita perlu melihat dan mengkaji kembali kondisi internal dan kondisi eksternal Kita.

Maka dari hasil uraian diatas langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan menginventarisir berbagai jenis lapangan usaha dan gagasan produk untuk meningkatkan dan memenuhi kualitas hidup manusia. Ada 5 Komponen dan struktur kualitas manusia digambarkan oleh Suryana (2007) meliputi:
1.      Fisik
2.      Mental-Rasional
3.      Psiko-Rasional
4.      Psiko-Personal
5.      Spritual

Setelah Kita menemukan berbagai macam gagasan usaha, maka yang perlu dilakukan setelah adalah menyeleksi semua jenis gagasan tersebut dan melakukan analisa. Gagasan yang dipilih merupakan gagasan yang memilki prospek secara ekonomi dan sesuai dari kebutuhan atau permintaan. Selanjutnya pilihan diperkecil kembali kembali, yakni dengan memilih gagasan sesuai dengan potensi diri yang dimiliki. Hasil dari analisa dan penyeleksian tersebut akan diperoleh beberapa gagagsan usaha yang berurut bedasarkan prioritasnya. Namun agar pilihan aman dan dikuasai dengan baik, mak langkag selanjutnya adalah dengan melakuan analisa terakhir yakni yag dikenal dengan analisa SWOT . Dengan analisa jenis ini Kita dapat menjatuhkan pilihan pada prioritas gagasan yang telah sebelumnya.




SUMBER REFERENSI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN file:///D:/MATERI%20KULIAH/SEMESTER%204/KEWIRUSAHAAN/Buku-Modul-Kuliah-Kewirausahaan1.pdf . Diakses pada tanggal 26 MARET 2017, waktu 10.00 WIB. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa

Ampuh ! 7 Cara Sederhana Temukan Bakat Kamu dalam Sekejap.