Resume Buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa



RESUME BUKU
Judul               : Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa
Pengarang       : Prof. Dr. H. Buchari Alma
Penerbit           : Alfabeta
Tahun Terbit    : 2011
BAB 1
PENGERTIAN PEMASARAN DAN PERKEMBANGANNYA
1.      Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Kemudian diserap juga diterjemahakan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah pasar = market . Yang dipasarkan disini adalah barang dan jasa. Didalamnya mencakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pemasaran:
Maynard and Beckman dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan ‘’Marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.
Rayburn D Tousley, Ph D.., Eugenu Calrk,Ph. D.., Fred E. Clark, Ph.D . (1962), dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan ‘’Marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi pemindahan pemilikkan barang dan jasa termasuk distribusinya.
Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management edisi terbarau (The Milenium Edition 2000) menyatakan bahwa pengertian Marketing, dapatdilihat dari 2 sdut pandang.
Pengertian dari sudut pandang Societal (masyarakat) menunjukan peranan marketing dalam masayarakat. Sedangkan menurut pandangan marketer, marketing berperan untuk menyampaikan standar hidup tinggi bagi masyarakat.
Jadi yang yang penting harus diingat disini ialah bahwa marketing itu pertama-tama harus berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan.
2.      Tingkatan Pemasaran
      Jika Kita perhatikan struktursebuah perusahaan maka ada tingkatan-tingkatan tertentu yang masing-masing memiliki penekanan pada tugas pemasarannya.
Ø  Pada tingkat pimpinan pemasaran adalah penekanan pada analisis struktur, orientasi dan dukunga  pelanggan, serta memposisikan perusahaan dalam mengawasi rantai nilai (value chain).
Ø  Pada tingkat Bisnis atau SBU (Strategic Bussines Unit). Pemasarannya untuk segementasi pasar dan targeting pasar. Disini ditekankan pula pada karakteristik produk yang akan dipasarkan dan mengenai needs dan wants dari konsumen.
Ø  Pada tingkat Operasional berarti marketing in action, para petugas harus mekaksanakan berbagai takting mix, mencari kombinasi dan bauran yan g paling maksimal.
3.      Tujuan Pemasaran
        Phillip dan Duncan menyatakan menurut Bird’s Eye Viewof The Marketing Task digambarkan situasi pemasarn dalam suatu kota. Dalam negara berkembang akan dijumpai situasi Buyer’s Market, dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai kemauanny, menghadapi para penjual yang bersaig satu satu sama lain. Para penjual akan menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian konsumen misal dengan meningkatkan service, memberi hadiah, karting, harga obral, iklan, papan reklame, dsb.
       Sedangkan pada pada negara maju produksi masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan masayarakatnya. Pada negara ini dijumpai situasi Seller’s Market, dimana para penjual yang berkuasa, dan bisa mempermainkan harga.
Para produsen dinegara develop menghadapi Buyer’s Market, pasaran dalam negeri sudah sempitvbuat mereka, oleh karenanya mereka mencari pasaran diluar negeri. Penjualan barang (eksport/import) ini membutuhkan organisasi dan aturan-aturan tertentu. Inilah tujuan pemasaran, yaitu mengadakan keseimbangan anatr negara/daerah saling mengisi mengadakan perdangangan anatar daerah surplus dengan daerah/negara minus.
4.      Pasar Global
          Adanya pasar global ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi dalam masyarakat dalam suatu negara. Oarng-orang berbondong-bondong, barang bertumpuk-tumpuk keluar dan masuk satu negara di seluruh dunia,dengan proses perdagangan menggunakan berbagai strategi pemasaran.
          Pasar global tidak Bisa dihindari oleh Negara manapun juga. Pasar global tidak hanya menguntungkan tetapi membawa kesuraman bagi Negara yang tidak mengantisipasi perkembangan pasar global ini. Sebuah negara yang terisolasi dari pasar global, masyarakat akan menghadapi masalah rendahnya mutu produk dalam negeri mereka, penduduknya tidak bisa memilih produk berkuailitas. Oleh karena itu industry perlu dipacu agar dapat mengikuti posisi strategis serta keunggulan komparatif dalam bersaing secara internasional.
      Banyak hambatan perusahaan memasuki pasar global, antara lain adat, budaya, bahasa setempat, peraturan perpajakan, bea cukai, ketidakpastian politik dan hokum, kurs mata uang yang selalu goyang, ketatnya persaingan tinggi dan lain sebagainya.
Cara untuk memasuki pasar global ini dapat dilakukan dalam bentuk :
·         Ekspor tidak langsung, adalah usaha pertama dalam memasuki pasar global dengan menggunakn jasa perantara.
·         Ekspor langsung, dengan cara melaksanakan sendiri ekspornya membuat satu divisi ekspor dalam struktur organisai perusahaannya atau menggunakan tenaga personil cabang atau perwakilan luar negeri.
·         Lisensi dalam hal ini perusahan memberi izin kepada perusahaan luar negerin untuk menggunakan proses manufaktur, proses dagang , paten dengan cara menggunakan fee atau royalty.
·         Usaha kerja sama atau patungan (joint venture) dalam hal ini terjadi kerjasama, pegabungan antar perusahaan asing dengan lokal, mereka mengatur pembagian saham dan kerja sama.
·         Investasi langsung, hal ini dilakukann setelah perusahaan melihat prospek cerah terhadap pasar disuatu negara. Maka perusahaan akan turut bekerja sama dan memberikan proram bantan.
Penghalang-penghalang dalam perdagangan luar Negeri, antara lain :
-          Bea Cukai
-          Pengawasan atas lalu lintas devisa
-          Packaging and packing
-          Transport
-          Credit
-          Dokumen pabean
-          Asuransi
-          Bahas dan kebiasaan
Jadi apabila diperhatikan tujuan pemasarn dapat dilihat :
a.Untuk mencari keseimbangan pasar, anatar buyer’s market dan seller’s market, dan mendistribusikan barang dan jasa.
b.Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba.
     Melihat pentingnya marketing, luasnya kegiatan yang dilakukannya dan banyaknya biaya dikeluarkan untuk keperluan marketing (value added), maka timbul pertanyan:
5.      Apakah Marketing itu Produktif ?
              Dalam ekonomi yang dimaksud dengan produktif adalah segala usaha yang dilakukan, yang dapat menimbulkan kegunaan (utility).Sedangkan yang dimaksud dengan produksi dalam arti luas adalah setiap usaha yang menimbulkan utility, sementara dalam arti sempit berarti setiap usaha yang memberikan suatu shape / bentuk yag baru pada suatu barang (shape forming).
              Jadi dapat dismpulkan dar definisi diatas, yaitu setiap usaha menimbulkan utility, mak jelaslah bahwa kegiatan marketing itu adalah produktif. Sementar untuk perubahan bentuk seperti yang telah disinggung sebelumnya terjadi dalam industri, jadi tidak termasuk dalam pemasaran. Walaupun perubahan bentuk itu atau desain yang akan dibuat dipengaruhi oleh kegiatan marketing melaui market information, marketing research, dsb.
6.      Perkembangan Pemasaran
 Kalau suatu ketika, Kita ingin berbelanja maka barang-barang itu sudah tersedia di pasar :
-          Dalam jumlah tertentu
-          Dalam macam tertentu
-          Dalam harga tertentu
-          Dalam waktu tertentu
       Mekanisme yang mengatur barang-barang tersedia dengan sedimikian rupa ialah ‘’Kegiatan atau usaha para pengusaha yang menyalurkan barang dan jasa dari titik produsen ke titik konsumen’’.  Kegiatan ini Kita sebut pula dengan  Marketing.
      Jika ingin melihat perkembangan pemasaran, maka harus dilihat dari zaman dahulu. Dalam sistem perekonomian zaman dahulu dikenal dengan nama ‘’ economic scarcity’’ baran-barang yang dihasilkan belum begitu banyak, sehingga barang-barng tersebut mudah diserap oleh konsumen. Taetapi pada masa kini, sejak adanya Revolusi Industri di Inggris, produsen dengan teknik-teknik produksi yang baru mulai menghasilkan barang dan jasa secara besar-besaran dan dan mulailah pasar dibanjiri oleh barang-barang tersebut. Dari situasi ekonomi semacam ini dinamai dengan istilah ‘’economics of realitive plenty’’, barang-barang sudah mulai banyka tersedia dibandingkan dengan yang terbeli oleh konsumen.
      Keadan ini emmbuat persaingan makin ketak, oleh karena itu padea saatini produsen harus memperhitungkan bagaimana selera konsumen pada masa kini dan masa yang akan datang dan harus diperhitungkan dalam rencana desain produksi yang akan dihasilkannya.
7.      Evolusi Konsep Pemasaran
      Dikatakan Evolusi Konsep sebab orietasi peerusahan terhadap pasar, atau kemampuan perusahaan menghadapi persainga semakin lama makin berembang, atau kemampuan perusahaan menghadapi persaingan makin lama makin berkembang. Berikutstartegi yang di anaut perusahaan dalam menguasai pasar dan menguasai persaingan.
Ada lima konsep yang berkembang , antara lain :
1.      Konsep Produksi (Production Concept)
      Produsen yang emnganut konsep ini akan membuat produksi secara massal menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga poko pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan. Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya ke seluruh pelosok agar mdah diperoleh konsumen. Pokoknya yang penting bagi konsumen ialah terpenuhi kebutuhannya (needs), Masalah ‘’wants’’ belum diperhatikan.
2.      Konsep Produk (Product Concept)
     Produsen memusatkan perhatian teknis pembuatn produk saja, produsen belum memperhatiakn selera konsumen.
3.      Konsep Penjualan (Selling Concept)
     Disini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu denga berbagai teknik promosi. Paham konsep ini ialah konsumen pasti mau membeli barang, bila ,mereka diransang untuk membeli. Promosi besar-besaran merupakan ciri khas selling concept.
4.      Konsep Pemasaran(Marketing Concept)
     Produsen memusatkan perhatian tidak hanya pada pembuata produk ataupun promosi melainkan pada selera konsumen, produsen memperhatikan needs dan wants dari konsumen, yang artinya produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja, tetapi memperhatikan keinginan konsumen.
5.      Konsep Kemasyarakatan, memiliki rasa tanggung jawab (responbility) atau berwawasan sosial ( Societal Marketing Concept).
     Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaam didasarkan atas banyaknya kritik dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah ataupun masyarakat.  Tanggung jawab ini dalam arti luas, menghasilkan barang yang baik, tidak merusak kesehatan masyarakat dan menggunakan SDA. Semua ini dilakukan secara tanggung jawab dan menciptakan kehidupan yang tentram, dan tidak memetingkan keuntungan perusahaan semata.
8.      Hubungan Kegiatan Pemasaran dengan Perusahaan
        Untuk dapat bertahan didalam pasar yang berubah-ubah dengan cepat sekali, serta sangat kompetitif, maka perusahaan haruslah pertama-pertama menentukkan apa yang akan dijual, berapa banyak dapat menjualnya, dan strategi apakah yang hedak dipakai untuk menarik perhatian  langganannya. Jadi jelaslah bahwa pemasarn itu penting sekali bagi perusahaan, terutama dalam masa globalisasi ekonomi sekarang ini yang juga sangat berpengaruh dalam kegiatan marketing. Melalui pemasaran hasil produk dapat diperkenalkan, dan dibeli oleh konsumen.
BAB 2 PENDEKATAN PEMASARAN
1.      Pertanyaan Dasar Dalam Marketing
Ada 3 pertanyaan dasar yang timbul dalam menyalurkan barang-barang dan jasa yaitu apa yang disalurkan? Siapa yang menyalurkan? Bagaimana menyalurkan? Secara ringkas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang disalurkan ialah barang-barang dan jasa, yang menyalurkan ialah lembaga-lembaga marketing, dan caranya dilakukan melalui fungsi-fungsi marketing. Dalam marketing di kenal approach (pendekatan) yaitu: Commodity Approach, dalam hal ini diselidiki aliran barang dari masing-masing barang; Institutional Approach, yaitu yang dipelajari di sini ialah melalui bermacam-macam lembaga marketing yang ada yang merupakan channels of distribution; Functional Approach, di sini diadakan pendekatan dengan membuat klasifikasi dari kegiatan marketing.
2.      Pendekatan Pemasaran
Selain tiga pendekatan jawaban dari pertanyaan dasar, masih ada beberapa pendekatan lagi seperti pendekatan secara ekonomi teori, pendekatan dari segi biaya dan sebagainya. Tapi dengan hanya mempelajari tiga pendekatan, sudah secara luas mempelajari ilmu pemasaran.
3.      Pendekatan Serba Lembaga (Institutional Approach)
Lembaga yang umum dikenal untuk menyalurkan barang ialah pedagang eceran (eceran kecil dan eceran besar), pedagang besar (grosir).
4.      Pendekatan Serba Fungsi (Functional Approach)
Menurut Rayburn D. Tousley cs., banyak kegiatan-kegiatan yang khusus dilakukan dalam marketing diantaranya dapat disebutkan, tapi dalam hal ini dibatasinya, ada 8 macam:
a.       Function of exchange (fungsi pertukaran): 1. Selling – penjualan, 2. Buying – pembelian
b.      Function of physical (fungsi secara fisik): 3. Transportation – pengangkutan, 4. Storage – penyimpanan
c.       Faciliting functions (fungsi yang memberikan fasilitas): 5. Financing – permodalan, 6. Risk taking – resiko, 7. Market information – informasi pasar meliputi pengumpulan komunikasi dan penafsirannya, 8. Standardization
Adapun fungsi-fungsi marketing terdiri dari: Movement of Ownership – buying and selling (creating possession utility) = Gerakan pemilikan – pembelian dan penjualan (menciptakan kegunaan milik); Movement of goods (creating place and time utility); Market management.
5.      Pendekatan Serba Barang (Commodity Approach)
Menyelidiki barang yang dialirkan dari titik produsen ke titik konsumen, misalnya flow of goods dari barang kebutuhan sehari-hari tentu berbeda dengan flow of goods dari barang-barang lux.
BAB 8 MANAJEMEN PEMASARAN
1.      Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Philip Kotler, and Amstrong, 1999:11).
2.      Manajemen Penjualan
Shultz memvedakan marketing manajemen dengan sales management. Sales management is the planning, direction and control of the personal selling activities of the busines. Jadi manajemen penjualan ini khusus merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi penjual (personal selling) pada sebuah perusahaan. Semua kegiatan yang dilakukan manajemen penjualan sangat erat hubungannya dengan manajemen pemasaran. Namun manajemen pemasaran lebih luas cakupannya yaitu merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produk, pembelian, kebijaksanaan harga, promosi, penjualan, riset, penggudangan, pengangkutan, pemberian kredit, mencari permodalan, manajemen resiko, mencari daerah penjualan, saluran distribusi dan sebagainya guna mencapai tujuan perusahaan.
3.      Perbedaan Penjualan dengan Pemasaran
Penjualan: menekankan kegiatan pada produk, perusahaan mula-mula membuat produk kemudian berusaha menjualnya, manajemen di sini berorientasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesar-besarnya, rencananya jangka pendek.
Pemasaran: menekankan pada apa yang diinginkan konsumen, perusahaan mula-mula meneliti apa keinginan konsumen kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan selera konsumen, manajemen berorientasi pada profit dalam arti laba total bukan laba per unit barang, rencana dibuat jangka panjang.
4.      Tugas Manajemen Pemasaran
Untuk pelaksanaan marketing suatu produk perlu diadakan perencanaan lebih dulu. Dibuat berdasarkan data yang ada di perpustakaan. Kemudian disusun organisasi yang jelas dan efisien. Melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, ke mana harus pergi, kapan, dsb. Perlu adanya kontrol dari setiap pekerjaan yang diperlukan.
BAB 17 RUANG LINGKUP PEMASARAN JASA
1.      Definisi Jasa
Menurut William J. Stanton (1981:529) jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan mengggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
2.      Karakteristik Jasa
Leonard L. Berry mengemukakan ada 3 karakteristik jasa yaitu: Lebih bersifat tidak berujud daripada berujud; Produksi dan konsumsi bersamaan waktu, artinya di penghasil jasa sering hadir secara fisik pada waktu konsumsi berlangsung; Kurang memiliki standar dan keseragaman, artinya outcomes atau hasil jasa berdasarkan orang kurang memiliki standardisasi dibandingkan dengan outcomes dari jasa yang berdasarkan perlengkapan (alat).
3.      Macam-macam Jasa
Menurut Paul D. Converse et, al dikelompokkan sebagai berikut:
a.       Personalized services, sangat bersifat personal tidak dapat dipisahkan dari orang yang mengghasilkan jasa tersebut. Digolongkan lagi kedalam 3 golongan yaitu: Personal services ialah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry. Sistem marketing yang dipakai lebih bersifat tidak langsung atau roundbout Methodes, sistem melingkar; Profesional service; Business service, sistem marketingnya aga bersifat tidak langsung.
b.      Financial services terdiri dari: Bank, Asuransi, Lembaga penanaman modal.
c.       Public Utility and Transportation services. Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah misalnya perusahaan listrik, air minum. Sedangkan dalam transportasi meliputi angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara.
d.      Entertainment. Usaha dibidang olah raga, bioskop.


BAB 14
STRATEGI PEMASARAN
1.      Strategi Pemasaran
    Definisi strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai perusahaan.Kenneth R. Andrews menyatakan bahwa strategi perusahaan adalah pola keputusan pada perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuam serta merinci jangkuan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
Perbedaan Strategi da Taktik
Jadi strategi adalah penetapan arah keseluruhan dari bisnis, sedangkan taktik adalah implementasi dari strategi yang menekankan pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan bisnis.
2.      Variabel Strategi
Ada 2 variabel besar dalam strategi pemasaran, yaitu variable yang dapat dikontrol dan variable yang tidak di kontrol (Alex. D. Triyana (1985: 19).
1.      Keadaan Persaingan
Adalah suatu kesulitan untuk seorang pengusaha untuk menduga kapan saingan baru akan muncul. Oleh swebab itu pengusaha harus selalu memperbaiki usaha atau kualitas produknya.
2.      Perkembangan Teknologi
Teknologi untuk memperbaiki proses produksi baik efisiensi maupun segi model sulit diduga.Untuk mengatasinya pengusaha perlu mencoba menggunakn teknologi baru lebih cepat dari saingan nya yang lain. Namun juga ada resiko disusul oleh teknologi yang lebih baru dan canggih, maka hal ini perlu dipirkan dengan matang terlebih dahulu.
3.      Perubahan Demografik
Dengan adanya program keluarha berencana di Negara Kita, maka laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan. Ini berpengaruh pada volume pnjualan barang, dan pengurang jumlah murid sehingga beberapa lembaga pendidikan akan tutup.
4.      Kebijakan Politik dan Ekonomi
Perubahan-perubahan peraturan pemerintah dalam bidang ekonomi, dapat mempengaruhi jalannya kegiatan bisnis. Perubahan ini tidak dapat diduga sebelumya.
5.      Sumber Daya Alam
Dalam beberapa hal sumber daya alam ini tidak dapat diramal kapan berkurang atau ditemukkan sumber-sumber baru. Misalnya mahalnya harga mesin, mak akan terjadi pengiritan keuangan oleh perusahaan yang berdampak kurang baik pula ada indutri tersebut.
      Walaupun variable-variable diatas tidak dapat dikontrol, namun dalam bebrapa aspek sebenarnya bisa diramalkan oleh para pengusaha berdasarkan pengalaman-pengalamannya dimasa lalu.
2.2  Variabel yang dapat dikontrol
1.      Market Segmentation
2.      Marketing Mix
3.      Marketing Budget
4.      Timing
(Alex D. Triyana MBA , 1985 : 17).
1.Market Segmentation
   Salah satu definisi segmen pasar menyatakan a market segment consist or large identifiable group within a market with similar wants, purchasing power, geographical location, buying attitudes, or buying habits (Kotler, 200: 256). Dalam kebijakan pemasaran, pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dan pemasarannya. Apakah sasaran pemasaran ditujukkan keselurihkeseluruhluruh [p
Keseluruh alapisan masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan segmen pasar tertentu saja.
    Alasan mengapa perlu diadakan market segmentation ini dinyatakan oleh Philip Kotler (1991:219)  ‘’Market Consist of buyers, and buyers differ in on more ways. The may differs in their wants, resources location, buying attitude, and buying practices. Any of theise variables can be used to segment of market’’.
  Adanya berbagai cara untuk menyusun segment pasar, antara lain:
1.      Berdasarkan Geografis
Pasar dipilih berdasarlkan pembagian daerah, kemudian produsen bisa masuk ke dalam semua pasar atau dibagi-bagi menurut kemauan produsen. Untuk mencapai dsasarn geografis tsb disusunlah iklan, promosi, dan usaha penjualan lainnya yang mengarah kepada lokalisasi tertentu.
2.      Berdasarkan Demografis
Dalam hal ini pasar dibagi atas variabel-variabel jenis kelamin, umur, jumlah anggota keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama, suku, dan sebagainya. Ukuran demografis inin sering digunakan untuk membedakan komoditi dan calon konsumennya.
3.      Berdasarkan Psikologis
Dalan hal ini pasar dipilah berdasarakan kelompok-kelompok kelas sosial, gaya hidup, kepribadian. Jadi istilah psikografis memusatkan terhadap gejala kegiatan (perilaku), minat dan opini konsumen, ini terkenal sebagai AIO. Contoh komoditi yang memiliki psikografis ialah makanan fast food, frienchise dari Amerika.
4.      Berdasarkan Segementasi Perilaku
Ini dapat diklasifikasikan dalam segment :
a.       Occasion, kejadian, yaitu konsumen yang mengkonsumsi pada hari-hari istimewa.
b.      Benefits, misalanya dalam pemasaran odo, pasta gigi masing-masing konsumen mempunyai aspek keuntungan yang berbeda.
c.       User Status, dalam hal ini diklasifikasikan para pemakai atas, pemakai pemula, potensial dan bekas pemakai.
d.      Usage Rage, artinya tingkat pemakai apakah sedang berat atau sekali-kali saja.
e.       Loyalitas, konsumen dilihat dari tingkat kesetiaanya.
f.      Attitude, dilihat dari sikap konsumen apakah merespon produk dengan positif atau negatif.
2.2.2 Marketing Budget
         Starategi penetapan jumlah dana sangat penting untuk mempengaruhi keberhasilan pemasaran. Pada umumnya apabila dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah penjualan meningkat.
Untuk berapa berapa besarnya jumlah jumlah anggaran belanja marketing ini, sangat bergantung pada barang yang dipasarkan, dan sesuai pula demgan pengalaman pengusaha.
2.2.3 Timing
          Disini para pengsaha harus menjaga waktu, kapan ia harus mulai melancrakan pemasaran barang-barangnya, atau kapan ia sebuah took atau restoran harus dibuka.
2.2.4 Marketing Mix
          Marketing merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Ada 4 komponen yang tercakup dalam kegiatan marketing mix ini yang disebut dengan 4p, antara lain:
1.      Product
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, produk ini dapat berupa barang maupun  jasa. Perlu diadakan kajian produk apa yang akan dipasarkan, bagaimana konsumen masa kini, apa needs dan wants mereka. Oleh sebab itu produk yang dihasilkan harus mempertimbangkan ‘’products features’’ yaitu model, rupa,ciri-ciri istimewa, atribut dari produk tsb.
2.      Price
Kebijaksanan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi,seperti produsen,grosir dan retailer (eceran). Strategi yang dapat dilakukan oleh ketiga lembaga distribusi:
Ialah strategi Inverted Pricing, produsen menetapkan harga eceran tertinggi (HET), kemudian mengakulkasi harga untuk retailer, grosir dan pabrik.
Pada umumnya ada tiga strategi harga yang dapat diikuti oleh produsen, tergantung pada keadaan produknya, antara lain:
·         Skimming Price, yaitu menetapkan harga setingi-tingginya
·         Penetration Price, yaitu merebut pasar dengan harga rendah
3.      Place/Distribution
Perantara sangat penting karena salam segala hal mereka berhubungan dengan konsumen. Seorang produsen harus dipilih secara hati-hati, sebab dalam dunia bisnis banyak kemungkinan terjadi ketidakjujuran. Sementara produsen dapat melakukan strategi push dan pull. Push starategy berarti mendorong jalur distribusi untuk menjual banyak produk ke konsumen., karena distributor akan memperoleh hadiah dari dalam toko ke tangan konsumen dengan menggunakan promosi ke media massa. Jadi untuk mendorong penjualan melalui saluran distribusi dapat dilakukan dengan memberikan diskon khusus, bonus, kontesdan periklanan.
4.      Promotion
Antara produk dan promosi tidak dapat dipisahkan, slaing bersangkutan untuk menuju sukses nya pemasaran. Luas ruang lingkup kegaiatan promosi dipengaruhi oleh macam kegiatan yang dilakukan.
Dalam menetapkan marketing mix harus berpegang teguh pada prinsip ekonomis yaitu ‘’Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya ingin mendapatkan hasil mix yang sebesar-besarnya’’.


 DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.(2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ampuh ! 7 Cara Sederhana Temukan Bakat Kamu dalam Sekejap.